my name

Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Modul Diskusi

Rabu, 30 Maret 2011

MODUL DISKUSI 
UNTUK LEBIH LANJUT  KLIK DISINI!! ^_^ 
PENDAHULUAN
a. Tim Penyaji:
b. Topik:
Bercocok Tanam
c. Tema:
”Pemanfaatan waktu dan lahan kosong bagi orang dewasa”
d. Judul:
“Cara Memanfaatkan Waktu Luang Terhadap Orang Dewasa dengan Cara bercocok Tanam Buah Strowberry”.
f. Tempat
Kebun Strawberry Brastagi Sumatera Utara
g. Waktu
23 April 2011
h. Latar Belakang:
Pengetahuan orang dewasa banyak diperoleh melalui partisipasinya dalam diskusi dirumah,dikantor dilaboratorium dan lainnya.Metode diskusi merupakan alat yang sangat efektif  jika yang terlibat hanya sedikit.Penggunaan metode diskusi kelompok yang lebih dari 10 orang ataulebih memerlukan perencanaan cermat dan pimpinan diskusi yang kompeten.
            Metode diskusi yang akan dibahas dalam modul ini adalah diskusi kelompok dengan teknik Nominal.Menurut McAshan,1983,tenik kelompok nominal adalah pertemuan kelompok yang berstruktur dimana individu bekerja sama dengan individu lain,tetapi dalam waktu tertentu satu sama lain tidak mengadakan interaksi verbal.
            Dalam diskusi yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 April 2011 kelompok kami akan membahas “Cara Memanfaatkan Waktu Luang Terhadap Orang Dewasa dengan Cara bercocok Tanam BuaH Strowberry”.
            Berkebun atau bercocok tanam telah menjadi pilihan bisnis yang cukup menjanjikan, terutama sejak krisis ekonomi melanda negeri kita. Dan agribisnis ini bisa menjadi mata pencaharian yang hasilnya tentu saja menguntungkan. Pilihan ini cocok bagi anda yang telah menjalani masa pensiun, ibu rumah tangga yang ingin mengisi waktu luang, atau bagi orang dewasa yang memang ingin serius dalam agribisnis. Dengan melihat peluang bisnis strawberry yang lumayan besar orang derwasa bisa mencoba bercocok tanam strawberry.
            Umumnya tanaman strawberry yang dibudidayakan di Indonesia, merupakan berry jenis early bright, blue bright, festival, casmine dan sweet charly. Tanaman ini, cenderung tumbuh di kawasan pegunungan dengan rata-rata ketinggian minimal 1000 meter di atas permukaan laut, dengan suhu rata-rata dibawah 15 derajat celcius. Seperti di daerah Brastagi,Sumatera Utara tanaman ini dapat tumbuh dengan baik.
i. Tujuan diskusi:
Tujuan dari metode diskusi dengan teknik kelompok nominal adalah agar setiap anggota berusaha berpikir sendiri secara maksimal tanpa pengaruh dari anggota lain dalam menuangkan ide-ide dari bercocok tanam buah strowberry di lahan yang seadanya dan waktu luang bagi orang dewasa.
j. Manfaat:
Untuk mengetahui ide-ide yang terbaik dapat dihasilkan dalam sebuah diskusi.
k. Peserta Diskusi:
Mahasiswa Psikologi USU yang mengambil mata kuliah Andragogi T.A. 2011.
l. Jumlah peserta:
10 orang.
m. Alat:
Buku Panduan, Spidol,karton putih, dan Kertas HVS.
n. Bahan:
Materi dan pembahasan mengenai Bercocok Tanam, dan contoh kasus Bercocok Tanam,
o. Hasil yang diharapkan:
Hasil yang diharapkan dari diskusi ini adalah peserta diskusi dapat memahami isi dari diskusi yang sudah dilaksanakan serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari para peserta, sehingga diskusi ini pada akhirnya dapat memberi manfaat bagi yang sudah mengikutinya.

RANCANGAN KEGIATAN:
PEMBUKAAN
a. Perkenalan kelompok:
Pertama sekali, tim penyaji memperkenalkan diri masing-masing, diikuti dengan pemaparan singkat mengenai topik yang akan didiskusikan, yaitu tentang Cara Memanfaatkan Waktu Luang Terhadap Orang Dewasa dengan Cara bercocok Tanam Buah Strowberry”.
b. Tujuan diskusi:
Kelompok menjelaskan pada peserta diskusi perihal tujuan dan latar belakang mengapa Cara Memanfaatkan Waktu Luang Terhadap Orang Dewasa dengan Cara bercocok Tanam Buah Strowberry” dijadikan bahan diskusi.

DISKUSI
c. Teknik Kelompok Nominal:
Tim penyaji mempersilahkan para peserta diskusi untuk memberikan ide-ide dan pendapat mereka  tanpa terpengaruh anggota lain mengenai topik yang dibicarakan dalam waktu tertentu satu sama lain tidak mengadakan interaksi verbal.
d. Menampilkan Lembaran ide dari beberapa anggota  dan pemaparan kasus:
Dengan bantuan kertas karton dan ketas hvs, tim penyaji menyajikan kumpulan lembaran-lembaran ide dari anggota diskusi yang menunjukkan cara-cara memanfaatkan waktu luang terhadap orang dewasa dengan cara bercocok tanam buah Strowberry.
f. Diskusi kelompok:
Setelah melihat lembaran-lembaran beberapa ide dari peserta  diskusi dan kasus  tentang orang dewasa pada masa pensiunannya yang diceritakan oleh tim penyaji, para peserta diskusi diminta untuk mendiskusikan kasus cara-cara memanfaatkan waktu luang terhadap orang dewasa dengan cara bercocok tanam buah Strowberry. Adapun yang dapat didiskusikan antara lain adalah analisa kasus dan pembahasan teori. Mereka dipersilahkan menuangkan buah pikir mereka tentang hal-hal yang berhubungan dengan cara-cara memanfaatkan waktu luang terhadap orang dewasa dengan cara bercocok tanam buah Strowberry, apapun itu. Dan setiap anggota diminta untuk memilih 5 ide yang terbaik menurut rangkinya. Ide yang mendapat suara terbanyak dijadikan keputusan kelompok.
g. Kesimpulan diskusi oleh tim penyaji:
Setelah diskusi kelompok selesai dan mendapatkan suara terbanyak dari beberapa ide yang di jadikan keputusan kelompok dan kesimpulan dari diskusi tersebut, tim penyaji merangkumnya dan menyampaikan kembali pada peserta diskusi.

PENUTUP
  • Evaluasi (Kuesioner):
Setelah kuis, tim penyaji membagikan lembaran kuesioner pada setiap peserta sebagai evaluasi sejauh mana pemahaman peserta diskusi sekaligus memberikan feedback kepada tim penyaji, bisa berupa kritik maupun saran.
  • Pembagian Reward dan Salam Penutup:
Reward akan dibagikan di akhir sesi diskusi, dan diskusi selesai, diakhiri dengan salam penutup.

REFERENSI :
-          Suprijanto,H. (2007). Pendidikan orang dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta:



HASIL DISKUSI

Kamis, 17 Maret 2011

PEMBAHASAN KASUS
STUDY KASUS
            Seorang mahasiswa yang telat dalam mengikuti perkuliahan kemudian mahasiswa tersebut sulit untuk mengutrakan alasan keterlambatannya kepada pengajar dan pesrta didik lainnya sehingga menghambat aktivitas belajar.

PEMBAHASAN
            Pada kasus ini kita dapat mengkaitkannya dengan prinsip pendidikan orang dewasa dengan merujuk pada prinsip opendidikan orang dewasa dengan merujuk pada kretetapan hatinya.Dimana apakah seseorang tetap melnjutkan aktifitasnya atau tidak sama sekali.Apabila peserta didik yang mempunyai ketetepan hati seharusnya dia dapat terbuka  akan hal-hal dan ide yang baru dan dan biasanya dia dapat menetapkan hatinya untuk dapat konsisten terhadap proses pembelajaran.Dengan adanya kebiasaan belajar secara rutin maka akan lebih positif terhadap proses belajar dari pada orang yang tidak mempunyai kesiapan belajar.Sehingga hal tersebut dapat menghambat aktifitas belajar yang efektif.
            Banyak permasalahan yang terjadi didalam kegiatan pendidikan yang termasuk didalamnya pendidikan orang dewasa. Salah satu permasalahan yang terjadi seringkali dikarenakan ketidakdisiplinan dan pelanggaran komitmen dalam proses belajar itu sendiri. Banyak orang-orang yang underestimate mengenai masalah kedisiplinan. Datang terlambat, tidak mengerjakan tugas dengan baik, tidak berpakaian sesuai dengan peraturan dan sederetan masalah-masalah lain yang mungkin saja menjadi menu kita sehari-hari. Namun, yang perlu diperhatikan adalah kedisiplinan menjadi syarat dalam bersikap dewasa.
            Setiap individu memiliki hak dan kewajiban dalam memeperoleh pendidikan,akan tetapi hendaklah antara hak dan kewajiban diiringi secara seimbang.Apabila dalam menjalankan hak dan kewajiban hendaklah kita membuat komitmen terhadap sesuatu yang akan kita jalanin nantinya.
            Dari sikap,idealisme dan minat kasus ini dapat telihat bahwa sikap dari mahasiswa tersebut tidak memiliki kekonsistenan dan kedisiplinan terhadap proses pembelajarannya.Dala idelisme dapat terlihat bahwa mahasiswa tersebut beum memiliki idealisme yang cukup kokoh terhadap suatu proses pembelajaran,dan jika kita lihat dari segi minat terlihat menurun. Minat seseorang dapat naik turun sesuai kondisi dan situasi yang disekitarnya.Mungkin disini minat seseorang mahasiswa turun dalam mengikuti pelajaran akan tetatpi ada sesuatu alasan-alasan tertentu yang kita tidak ketahui.Dengan demikian sikap,idelisme dan minat dapat berpengaruh dalam proses pembelajaran orang dewasa.

Daftar Pustaka
Suprijanto,H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara



TUGAS ANDRAGOGI V

Rabu, 16 Maret 2011

EVALUASI PADA PEMBELAJARAN ORANG DEWASA 
Metode Diskusi
          
          Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama. Selama ini banyak guru yang merasa keberatan untukmenggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan itu biasanya timbul dari asumsi: (1) diskusi merupakan metode yang sulit diprediksi hasilnya oleh karena interaksi antar siswa muncul secara spontan, sehingga hasil dan arah diskusi sulit ditentukan; (2) diskusi biasanya memerlukan waktu yang cukup panjang, padahal waktu pembelajaran di dalam kelas sangat terbatas, sehingga keterbatasan itu tidak mungkin dapat menghasilkan sesuatu secara tuntas. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan oleh guru. Sebab,dengan perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam itu bisa dihindari. Dilihat dari pengorganisasian materi pembelajaran, ada perbedaan yang sangat prinsip dibandingkan dengan metode sebelumnya, yaitu ceramah dan demonstrasi. Kalau metode ceramah dan demonstrasi materi pelajaran sudah diorganisir sedemikian rupa sehingga guru tinggal menyampaikannya, maka pada metode ini bahan atau materi pembelajaran tidak diorganisir sebelumnya serta tidak disajikan secara langsung kepada siswa pada materi pembelajaran.Salah satu bagian dari metode diskusi adalah evaluasi yaitu penilian sesuatu yang kita dapatkan.Adapun penjelasan evaluasi yaitu:
      A. PENDAHULUAN
Dalam pendidikan orang dewasa, evaluasi merupakan hal yang baru kita ketahui. Setiap hari kita melakukan evaluasi didalam kehidupan sehari-hari, mulai dari penilaian tentang bahan makanan, harga makanan dengan cita rasa makanan yang kita nikmati sampai pada hal-hal kecil yang kita evaluasi. Namun dalam pendidikan orang dewasa yang kita akan bicarakan apakah evaluasi yang kita lakukan itu baik atau tidak.
B. Pengertian dan Jenis Evaluasi
Evaluasi digunakan untuk menunjukkan proses menentukan kekuatan atau nilai pekerjaan mereka. Evaluasi adalah suatu cara mengukur hasil dari kegiatan pendidikan.
Berdasarkan tingkat formalitas dan ketepatannya, evaluasi dapat dibagi 3, yaitu (Morgan, et.al., 1976) :
- Evaluasi Informal
- Evaluasi Semi Formal
- Evaluasi Formal atau penelitian ilmiah
Evaluasi Informal adalah penilaian tentang masalah yang sederhana tanpa menggunakan banyak pertimbangan prinsip-prinsip evaluasi. Sedangkan, Evaluasi Formal atau penelitian ilmiah : Penilaian yang menggunakan prosedur riset yang canggih (Seeperesad & Henderson, 1984).
Berdasarkan tujuannya, evaluasi dibagi menjadi 2, yaitu :
- Evaluasi Formatif, berusaha mengidentifikasikan dan memperbaiki dan memperbaiki kekurangan selama masa pengembangan program. Dalam pengajaran evaluasi ini digunakan untuk memperoleh data yang akan digunakan untuk memperbaiki dan membuat seefektif mungkin materi pengajaran (Dick & Carey, 1978, dalam Kusuma & Willis, 1989).
- Evaluasi Sumatif, menilai manfaat program akhir untuk menentukan efisiensi, dan efektivitas satuan acara pengajaran.
C. Manfaat Evaluasi
Evaluasi bermanfaat dalam pendidikan orang dewasa, diantaranya menurut Flores, Bueno, dan Lapastora (1983), yaitu untuk :
- Menentukan patokan awal yang dapat dipakai sebagai dasar perbandingan tindakan baru.
- Menentukan pengarahan kembali (redirection) atau perbaikan suatu aktivitas.
- Ketidakpastian dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, evaluasi menghilangkan ketidakpastian tersebut dengan cara menunjukkan keberhasilan atau alasan ketidakberhasilan.
- Meningkatkan kepercayaan diri diantara penerima evaluasi. Melalui evaluasi dan mengetahui suatu tujuan dapat tercapai dan dengan meyakinkan bahwa kesempatan untuk sukses tetap terbuka.
D. Tujuan Evaluasi
Tujuan utama evaluasi dapat diringkas sebagai berikut (Morgan, et al., 1976).
1. Untuk menentukan seberapa dekat peserta didik secara individual dan keseluruhan kelas telah mencapai tujuan umum yang telah ditentukan
2. Untuk mengukur tingkat perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik dalam waktu tertentu
3. Untuk menentukan efektivitas bahan, metode, dan kegiatan pengajaran
4. Untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi peserta didik, instruktur dan masyarakat.
E. Prinsip Evaluasi
Prisip-prinsip evaluasi sering digunakan dalam mengevaluasi bidang pendidikan dan psikologi. Berikut beberapa prinsip penting yang dapat menjadi bekal bagi para pendidik orang dewasa dan psikologi antara lain (Morgan, et al., 1976) :
- Mempunyai tujuan pasti
- Menggunakan tujuan perilaku yang terjangkau dan pasti
- Bukti tentang perubahan dalam diri individu
- Menggunakan instrument yang tepat dalam evaluasi
- Kerjasama antara peneliti dengan orang yang dinilai kemajuannya
- Tidak perlu mengevaluasi semua hasil pembelajaran
- Evaluasi harus berkesinambungan
F. Prosedur Evaluasi
Beberapa pendapat mengenai prosedur evaluasi seperti. Menurut Ibrahim (2003) dan Soedarmanto (2005), Mardikanto (1992), Frutchey (1973), Speeperesad & Henderson (1984) dan Morgan, et al., Dari seluruh tokoh diatas dapat kita temukan beberapa unsur yang selalu ada, seperti :
- Tujuan
- Kriteria
- Instrument
- Pengumpulan data
- Analisis data
Dan hal lain yang penting yaitu unsur kesimpulan yang perlu dinyatakan secara eksplisit, sehingga prosedur evaluasi menjadi :
- Penentuan tujuan atau kebutuhan evaluasi
- Penentuan Kriterian atau standar evaluasi
- Penyusunan instrument atau kuesioner evaluasi
- Melakukan pengumpulan data atau informasi
- Melakukan analisa data atau informasi
- Membuat kesimpulan.


Daftar Pustaka
Suprijanto,H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara
 

TUGAS ANDRAGOGI IV

Rabu, 09 Maret 2011

PERANAN SURAT KABAR SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN ORANG DEWASA
Komunikasi adalah suatu hal yang esensial dalam pembelajaran. Materi pembelajaran tentulah tidak akan tersampaikan dengan baik jika komunikasi yang dilakukan tidak efektif. Sebuah komunikasi yang baik menuntut pemahaman akan hal yang disampaikan kepada penerima pesan. Dengan tersampaikannya pesan dengan baik dan teratur, maka komunikasi tentu berjalan dengan efektif.
Bagi sebagian besar organisasi,berita merujuk pada artikel yang dicetak dalam surat kabar lokal.sebagai alat penghubung masyarakat yang mempunyai nilai tinggi,terutama jika nama dan foto peristiwa dicantumkan.biasanya surat kabar menjangkau seluruh lapisan masyarakat.diperkirakan 85% yang membacanya adalah orang deawasa.oleh karena itu berita menempati prioritas tertinggi dalam daftar rencanamedia konunikasi tertulis pendidikan orang dewasa.
`         Pers adalah usaha percetakaan dan penerbitan berita melalui surat kabar, majalah, radio, televisi dll. Pers mulai muncul dan berkembang di tanah air sejalan dengan masuknya perkembangan teknologi medern dan paham - paham baru pada akhir abad ke-19. Pada awalnya surat kabar hanya dapat dinikmati oleh kalangan masyarakat Belanda dan Cina.
Beberapa surat kabar yang beredar dimasyarakat yang diterbitkan kalangan pengusaha Cina dan pribumi :
1. Sumatra : Sinar Soematra, Tjahaja Soematra, Pemberita Atjeh, dan Pertja Barat.
2. Jawa : Bromantani, Pewarta Soerabaja, Kabar Perniagaan, Pemberitaan Betawi, Pewarta Hindia, Bintang pagi, Sinar Djawa, dan Poetra Hindia.
3. Kalimantan : Pewarta Borneo.
4. Sulawesi : Pewarta Manado.
         Seiring dengan bangkitnya kesadaran nasional, pers telah dimanfaatkan sebagai sarana untuk menyebarluaskan cita - cita mencapai Indonesia merdeka. Pada masa pergerakan nasional, terbit surat kabar yang dikelola organisasi - organisasi pergerakan sebagai berikut :
a. Darmo Kondo : dikelola oleh Budi utomo.
b. Oetoesan Hindia : dikelola oleh Sarikat Islam.
c. Het Tijdschrift : dikelola oleh De Express yang diterbitkan oleh Indische Partij.
            Surat kabar dan majalah yang diterbitkan kalangan pribumi Indonesia tidak saja membahas persoalan politik. Sebagai usaha membangkitkan semangat nasionalisme, surat kabar tersebut membahas juga masalah yang berkaitan dengan ekonomi, sosial, budaya, bahkan menyangkut soal keamanan negri. Beberapa artikel yang sering muncul dalam beberapa media massa ditulis tokoh - tokoh pers dengan menggunakan nama singkatan, antara lain A.M. ( Abdoel Muis ), O.S.Tj. (Oemar Said Tjokroaminoto), dan H.A.S. (Haji Agus Salim).
          Munculnya beberapa surat kabar dan majalah di Indonesia mendorong pemerintah Hindia-Belanda untuk menghambat laju pengaruh pers. Dalam upaya mengawasi pers bumiputra, Belanda memanfaatkan Staatblad ( Lembaran Negara ) nomor 74 tahun 1856. Disebutkan bahwa bagi penerbit yang dianggap menggangu ketertibanumum akan dikenakan pidana penjara selama 3 sampai 12 bulan.
Para pemuda Indonesia di negri Belanda tetap bersemangat menerbitkan majalah Hindia Poetra. Majalah tersebut berupa jurnal yang diterbitkan oleh Indisvhe Vereniging pada tahun 1916. Seiring dengan perubahan struktur dan sifat perjuangan, nama Indische Vereniging diganti dengan nama Perhimpunan Indonesia. Begitu pula nama majalah Hindia Poetra diganti dengan nama baru, Indonesia Merdeka.
            Sejak tahun 1924 majalah Indonesia Merdeka diterbitkan dalam dua bahasa, yaitu Indonesia dan Belanda. Penulis artikel pada majalah tersebut tidak dicantumkan. Selain itu, penyebarannya juga dilakukan secara rahasia. Kendati demikian, majalah tersebut mempunyai banyak pelanggan, seperti para mahasiswa, guru besar, pejabat pemerintah, wiraswasta,dan redaktur surat kabar.
Referensi :
-        Suprijanto,H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara