"Mengapa mahasiswa
psikologi USU yang mengambil mata kuliah psikologi belajar TA 2012/2013
semester ganjil sebahagian besar tidak memberikan tanggapan di grup sehubungan
dengan rencana melakukan observasi di lapangan?".
1. Pembahasan Teori Gagne
Gagne mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam
kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus-menerus, bukan
hanya disebabkan oleh pertumbuhan saja. Belajar terjadi apabila suatu situasi
stimulus bersama dengan isi ingatannya mempengaruhi siswa sedemikian rupa
sehingga perbuatannya berubah dari sebelum ia mengalami situasi dengan setelah
mengalami situasi tadi. Belajar dipengaruhi oleh faktor dalam diri dan faktor
dari luar siswa di mana keduanya saling berinteraksi. Komponen-komponen dalam
proses belajar menurut Gagne dapat digambarkan sebagai S - R. S
adalah situasi yang memberi stimulus, R adalah respons atas
stimulus itu, dan garis di antaranya adalah hubungan di antara stimulus dan
respon yang terjadi dalam diri seseorang yang tidak dapat kita amati, yang berhubungan
dengan sistem alat saraf di mana terjadi transformasi perangsang yang diterima
melalui alat indra. Stimulus ini merupakan input yang berada di luar
individu dan respon adalah outputnya, yang juga berada di luar individu
sebagai hasil belajar yang dapat diamati.
Dari hal tersebut, maka yang menjadi stimulus dari proses belajar
kami adalah postingan bu Dina terhadap observasi lapangan, kemudian yang
menjadi responnya adalah tanggapan yang diberikan mahasiswa terhadap postingan
yang diberikan Bu Dina di grup psikologi belajar tahun ajaran 2012/2013. Akan
tetapi, dari postingan tersebut hanya beberapa mahasiswa yang memeberikan
respon terhadap stimulus tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan stimulus yang
diberikan bu Dina tidak sampai ke seluruh mahasiswa, sehingga hanya beberapa
mahasiswa saja yang memberikan tanggapan terhadap postingan tersebut.
Pada proses belajar yang terjadi ada beberapa Kejadian-kejadian Instruksi dalam
memberikan pengajaran Bu dina Selaku Dosen mata kuliah Belajar memberikan
pengajaran melalui media online dengan cara mempostingkan rencana pengajaran
apa yang akan dilakukan untuk selanjutnya. Dalam memberikan proses pengajaran menurut
Gagne mengajar terdiri dari sejumlah fase yaitu :
a)
Fase
motivasi sebelum pelajaran dimulai bu Dina memberikan motivasi kepada mahasiswa
untuk belajar, dengan cara memberikan peluang untuk mengobservasi
dilapangan pada satu sekolah SMK yang proses belajar
mengajarnya sudah menggunakan pendekatan e-learning
web centric course.
b)
fase
generalisasi fase transfer informasi, pada situasi-situasi
baru, agar lebih lebih meningkatkan
daya ingat, mahasiswa dapat diminta mengaplikasikan sesuatu dengan informasi
baru tersebut. Dalam hal ini bu Dina mencoba mengaplikasikannya dengan cara
menganalisis berdasarkan teori belajar.
c)
Fase
penampilan adalah fase dimana mahasiswa
harus memperlihatkan sesuatu penampilan yang Nampak setelah mempelajari
sesuatu, seperti mempelajari maksud dari postingan yang bu Dina.
d)
Fase umpan balik, siswa harus diberikan umpan balik dari apa
yang telah ditampilkan (reinforcement). Dalam hal ini mahasiswa diharapkan
memeberikan umpan balik terhadap rencana pengajaran yang akan dilakukan. Akan
tetapi dalam fase umpan balik ini, tidak sepenuhnya dilakukan oleh semua
mahasiswa. Mungkin saja dalam proses ini terhambat ketika pada fase penampilan
, dimana pada fase penampilan, mahasiswa tidak sepenuhnya memaha maksud dari
rencana belajar yang akan dilakukan dilapangan.
Kondisi atau tipe pembelajaran menurut Gagne (1960:138) pada tanggapan yang diberikan sehubungan observaso dilapangan adalah Problem solving (memecahkan masalah). Memecahkan masalah merupakan suatu pekerjaan yang biasa yang dilakukan manusia. Setiap hari dia melakukan problem solving bayak sekali. Untuk memecahkan masalah tersebut harus memiliki aturan-aturan atau pengetahuan dan pengalaman, melalui pengetahuan aturan-aturan inilah dia dapat melakukan keputusan untuk memecahkan suatu persoalan. Seseorang mahasiswa harus memiliki konsep-konsep, aturan-aturan dan memiliki “sets” untuk memecahkannya dan suatu strategi untuk memberikan arah kepada pemikirannya agar ia produktif. Dengan demikian diharapkan setiap mahasiswa memeberikan tanggapan untuk memecahkan masalah bagaimana system observasi dilapangan yang nantinya akan dijalani.
Gagne juga memberikan penjelasan tentang peran media
dalam pembelajaran. Dalam hal ini media seperti komputer atau laptop dan
jaringan internet yang terhubung. Media yang kami gunakan sebagai bahan
pembelajaran adalah grup facebook Psikologi Belajar, dimana dalam grup ini kami
membahas tentang rancangan pembelajaran yang akkan dilaksanakan dilapangan.
Akan tetapi Gangne menyatakan cara ini kurang efektif karena media tersebut
mengabaikan faktor-faktor seperti karekteristik pemelajar dan variabel tugas
yang dapat mempengaruhi efektifitas sistem penyampaian tertentu. Dalam hal ini
bisa saja beberapa mahasiswa merupakan karekter pemelajar kurang memahami
maksud yang disampaikan dari media tersebut, hal ini bisa saja terjadi ambiguitas
terhadap postingan yang disampaikan sehingga ada beberapa mahasiswa kebingungan
memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan dosen melalui media. Dalam
hal ini ada baiknya/ lebih efisien informasi yang disampaikan secara langsung
didepan kelas sehingga mempermudah dalam proses tanya jawab nantinya, tanpa
harus menunggu beberapa waktu untuk menunggu jawaban.
Pembahasan teori Piaget
Jean Piaget menyebut bahwa struktur kognitif disebut dengan
skemata atau struktur, yaitu kumpulan dari skema-skema. Dengan adanya
skemata tersebut mahasiswa dapat mengikat, memahami, dan
memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan dosen berupa postingan terhadap
rencana pembelajaran melalui observasi dilapangan. Skemata ini berkembang secara
kronologis, sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Dengan demikian mahasiswa yang lebih dewasa memiliki struktur kognitif yang lebih
lengkap dan mampu
menanggapi dan memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan. Akan tetapi
dalam permasalahan ini terdapat kesalahan dalam memahami stimulus yang
diberikan dan tidak terbentuknya suatu skema kognitif atau stimulus yang
diberikan kurang dipahami dalam struktur kognitif sehingga stimulus yang
diberikan tidak direspon sepenuhnya oleh mahasiswa.
Menurut Piaget, pengalaman pendidikan harus dibangun di seputar
struktur kognitif pembelajar. Dalam
hal ini dosen berupaya memberikan rancangan terhadap pembelajaran yang akan
dilakukan dilapangan. Di satu sisi, materi pendidikan
yang tidak bisa diasimilasikan ke struktur kognitif dari mahasiswa tidak akan
bermakna bagi mahasiswa tersebut. Jika di sisi lain, materi bisa diasimilasi
secara komplet, tidak akan ada proses belajar yang terjadi. Bagian yang sudah
diketahui akan diasimilasi, dan bagian yang belum diketahui akan menimbulkan
modifikasi dalam struktu kognitif. Modifikasi ini disebut akomodasi, yang dapat
disamakan dengan belajar. Dalam hal ini mahasiswa/I yang mengikuti mata kuliah
psikologi belajar mengalami hambatan dan belum mampu berfikir dan membuat keputusan
atas permasalahan yang ada, mereka belum memaksimalkan kemampuan berfikir
mereka untuk mengambil sebuah keputusan dan menyelesaikan permasalahan. karena keterbatasan dalam memberi komentar dan
membuat keputusan maka para mahasiswa juga belum dapat memberi tanggapan terhadap stimulus yang diberikan . Seharusnya para mahasiswa sudah sampai pada
tahap operasional formal dimana individu sudah mampu mendeduksi berbagai
kemungkinan dan secara sistematis mengesampingkannya. namun nyatanya mereka belum semaksimal
mungkin penggunaan proses berpirkir tersebut.
Piaget mendukung hubungan tatap muka (satu-satu) antara guru dan
murid dalam pembelajaran. Dengan alasan seseorang harus menentukan jenis
struktur kognitif apa yang tersedia bagi individu dan pelan-pelan mengubah
struktur ini sedikit demi sedikit.
Dengan demikian untuk menyampaikan suatu informasi terhadap rencana
pembelajaran yang akan dilakukan dibutuhkan adanya hubungan tatap muka utuk
dapat saling memahami sehingga dapat mengubah struktur kognitif terhadap
stimulus yang diberikan.
3. Pembahasan Teori Bandura
Teori
pembelajaran sosial menganggap manusia sebagai makhluk yang aktif, berupaya
membuat pilihan dan menggunakan proses-proses perkembangan untuk menyimpulkan
peristiwa serta berkomunikasi dengan orang lain. Perilaku manusia tidak
ditentukan oleh pengaruh lingkungan dan sejarah perkembangan seseorang atau
bertindak pasif terhadap pengaruh lingkungan. Dalam banyak hal, manusia adalah
selektif dan bukan entiti yang pasif, yang boleh dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan mereka.
Dalam hal ini mahasiswa
diminta untuk berperan aktif dalam memberikan tanggapan terhadap
informasi yang telah disampaikan oleh
dosen tentang rencana pembelajaran observasi dilapangan. Akan tetapi dalam hal
ini mahasiswa tidak dapat bertindak aktif dalam memberikan tanggapan
dikarenakan adanya pengaruh lingkungan. Dimana dalam keadaan ini mahasiswa
tidak mampu untuk memberikan tanggapan terhadap informasi yang disampaikan
dosen psikologi belajar karena adanya pengaruh lingkungan yang menyebabkan
mahasiswa tersebut tidak sempat memberikan tanggapan terhadap informasi yang
disampaikan. dimana ketika bu Dina memeberikan postingan pada saat ujian tengah semester, sehingga mahasiswa/i mata kuliah psikologi belajar tidak sempat memberikan postingan terhadap perencanaan kegiatan belajar lapangan dikarenakan mahasiswa lebih fokus terhadap mata kuliah yang diujiankan di tengah semester. Selain dari peran lingkungan bandura juga menjelaskan tentang modeling atau imitating dengan cara mengobservasi dari tingkah laku model atau
dimana individu melakukan perilaku berdasarkan apa yang
dilihatnya dari lingkungan sekitarnya.
Dalam kasus ini mahasiswa tidak menanggapi rencana observasi karena mereka belajar dari lingkungan sosialnya,
dimana ia melakukan imitating dan modeling dari teman-teman lain yang
tidak menanggapi hal tersebut.
Bandura juga menjelaskan pada proses internal pemelajar yaitu kemampuan pemelajar
untuk mengkodekan dan menyimpan pengalaman ke dalam bentuk simbolik dan untuk mempresentasikan
konsekuensi pikiran dalam perubahan perilaku. Bandura menjelaskan proses yang
bertanggung jawab atas belajar dan kinerja yang terdiri dari empat komponen
yaitu atensi, retensi, produksi motorik dan proses motivasi.
Dari
proses tersebut dapat dijelaskan bahwa yang menjadi proses dari belajar
mahasisa adalah :
-
Atensi dari
mahasiwa adalah postingan di grup facebook psikilogi belajar tentang rencana
pembelajaran observasi dilapangan.
- Retensi dari
mahasiswa mengkodekan maksud dari informasi yang disampaikan
- Produksi motorik dari
mahasiswa adalah bagaimana informasi yang disampaikan dapat ditanggapin
kemudian bagaimana melaksanakan dari informasi tersebut.
- Motivasi
dari mahasiswa tersebut adalah sejauh mana informasi
yang disampaikan dapat berpengaruh terhadap penguatan dari mahasiswa. Dari hal
dapat terlihat bahwa mahasiswa mata kuliah psikologi belajar tidak mendapatkan
penguatan dari informasi yang disampaikan sehingga tidak di tanggapi sepenuhnya
terhadap informasi yang disampaikan.