my name

Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

TUGAS INDIVIDU

Rabu, 26 September 2012

TABEL 1.2
FUNGSI UMUM TEORI BELAJAR

FUNGSI
CONTOH
Sebagai kerangka riset
 Pengalaman saya ketika laptop saya pertama kalinya bervirus dan harus instal ulang, jika laptop saya instal ulang data yand di laptop saya akan terformat dan saya berusaha mencari jalan keluarnya bagaimana data dilaptop saya tidak terhapus. Kemudian saya mencoba install ulang laptop saya sendiri meskipun konsekuensinya data di laptop saya hilang, dan ini merupakan pertama kalinya saya mencoba-coba nginstal ualang laptop. Akan tetapi ketika saya coba ternyata data di laptop saya tidak perlu instal ulang dan hanya butuh mengganti anti virus saja. Dari proses pembelajaran ini saya mendapatkan Reinforcement positif dari diri sendiri yang merupakan proses dari hasil belajar saya.
Memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi
  Pengalaman ini langsung dialamai teman saya ketika teman saya Rara (nama Samaran) mendapatkan nilai B dimata kuliah Kepribadian II dan Riri(nama samaran) mendapatkan nilai C di kepribadian II. Teman saya Rara sangat kecewa degan nilai B padahal dia berharap mendapat nilai A akan tetapi tidak sesuai yang diharapkan. Sedangkan teman saya Riri sangat bersyukur menadapatkan nilai C karena bersyukur tidak harus ngulang di mata kuliah kepribadian II.
Mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks
 Pengalaman adik sepupu saya ketika berumur 5 tahun saya membawanya ke kedai dan menyuruhnya untuk memilih bawaan belanja  mie hun 1 kg atau kacang tanah 1kg . Karena adik sepupu saya melihat mie hun plastik besar dan berpikir kayaknya lebih berat dibanding palstik kacang tanah yang kecil. Kemudian dia memilih membawa kacang tanah 1kg yang lebih berat dari mie hun 1kg. Sesampainya dirumah adik sepupu saya  menyadari bahwa  barang bawaan yang kami beli tadi adalah sama. Bedanya ukuran plastiknya yang berbeda. Kemudian saya menjelaskan kenapa berbeda ukuran tapi sama berat.
Mereorganisasi pengalaman sebelumnya
Pada kehidupan sehari-hari yang saya lakukan menurut pembelajaran Albert Bandura yaitu ketika saya pertama kalinya melihat atau mengobservasi dari abang saya ketika menggunakan laptop untuk pertama kalinya dihadapan saya. Kemudian saya mengobservasi tingkah laku abang saya ketika menggunakan laptop dan melihat bagaimana cara abang saya mengetik dengan teknik  11 jari. Kemudian saya heran dengan cara abang saya mengetik dengan teknik 11 jari dikarenakan tidak seperti biasanya orang lain mengetik dengan 10 jari. Sehingga pada akhirnya saya lama kelamaan terbiasa dengan mengetik teknik 11 jari yang dikarenakan observasi perilaku abang saya ketika mengetik dengan teknik 11 jari. Dan sampai saat ini saya mengetik dengan teknik 11 jari dan saya mampu mengetik lebih cepat dari abang saya dengan mengetik teknik 11 jari.
Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa
Setiap  saya datang kerumah Ma uo saya selalu diajak makan bakso Granat didekat rumahnya, sehingga setiap kali saya datang kerumah Ma Uo saya sangat senang karena daiajak makan Bakso Granat. Meskipun terkadang setiap saya kesana terkadang warung baksonya tutup tapi saya tetap senang kerumah Ma uo saya.


Perspektif Psikologis tentang Faktor-Faktor Utama dalam Belajar
Berdasarkan Perspektif Behavioris
Fungsi umum teori belajar sebagai kerangka riset dapat menjelaskan mengenai hukum belajar Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori “connectionism”. Prinsip pertama teori koneksionisme adalah belajar suatu kegiatan membentuk asosiasi(connection) antara kesan panca indera dengan kecenderungan bertindak. Prinsip pertama teori koneksionisme adalah belajar suatu kegiatan membentuk asosiasi (connection) antara kesan panca indera dengan kecenderungan bertindak.Dimana dari contoh yang diberikan dapat diketahui perilaku mana saja yang harus dilakukan dan tidak dilakukan ketika diberikan konsekuensi dari perilaku tersebut. Dari perspektif ini juga dapat dijelaskan berdasarkan teori berpenguat Skinner, dimana untuk mengetahui konsekuensi dari perilaku dapat diberikan penguatan (reinforcement) atau hukuman (punishment).
Berdasarkan Perspektif Kognitif
Fungsi umum teori belajar untuk memberikan kerangka organisasi pada item-item informasi dapat dijelaskan melalui teori atribusi Weiner yang menjelaskan mengapa satu siswa kecewa dengan nilai B dan siswa lain senang dengan nilai C. Menurut Weiner (Weiner, 1980, 1992) attribution theory is probably the most influential contemporary theory with implications for academic motivation. Artinya Atribusi adalah teori kontemporer yang paling berpengaruh dengan implikasi untuk motivasi akademik. Hal ini dapat diartikan bahwa teori ini mencakup modifikasi perilaku dalam arti bahwa ia menekankan gagasan bahwa peserta didik sangat termotivasi dengan hasil yang menyenangkan untuk dapat merasa baik tentang diri mereka sendiri.
Berdasarkan Perspektif Interaksionis
Fungsi umum teori belajar untuk mereorganisasi pengalaman sebelumnya dapat dijelaskan melalui teori Bandura yaitu imitasi terhadap pengalaman sebelumnya. Perspektif Interaksionis memusatkan perhatiannya pada proses interaksi yang mempengaruhi perilaku sosial kita. Melalui pengamatan dan modeling pada lingkungan, individu akan lebih mudah belajar pada apa yang mereka lihat dan amati. individu belajar meniru dan member respons pada apa yang mereka peroleh dari lingkungan mereka. 
Berdasarkan Teori Perkembangan Interaksionis
Fungsi umum teori belajar mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks dapat dijelaskan melalui teori perkembangan kognitif Piaget yang menerangkan eksplanasi kontradiktif anak-anak terhadap kejadian-kejadian. Piaget membangun teorinya berdasarkan pada konsep Skema yaitu, stuktur mental atau kognitif yang menyebabkan seseorang secara intelektual beradaptasi dan mengoordinasikan lingkungan sekitarnya. Skema pada prinsipnya tidak statis melainkan selalu mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan kognitif manusia. Dari contoh di atas, perkembangan kognitif adik sepupu saya ketika bisa membedakan berat yang sama dengan bentuk ya ng berbeda.


HASIL DISKUSI KELOMPOK

Sabtu, 15 September 2012

Hasil Diskusi Kelompok 1 Terhadap Pengalaman Pribadi Dibahas dengan Teori Bandura


Kelompok 1 :


           Berdasarkan hasil diskusi dengan kelompok bahwa kita dalam kehidupan sehari-hari tak terlepas dari mengobservasi perilaku model yang hendak kita tiru sebagai sutu proses pembelajaran. Oleh karena itu teori belajar Albert Bandura merupakan teori kognitif sosial dimana tentang proses belajar melalui observasi dan modeling di lingkungan sekitar, akan semakin menguatkan pada proses pemahaman langsung yang diterima individu melalui apa yang dilihat dan dipelajari dari lingkungannya.
            Tetapi, dari hasil diskusi kelompok, kami juga melihat bahwa dalam meng-observasi lebih baik apabila kita bisa memilah-milah mana yang positif dan negatif. Dalam meng-observasi kita juga banyak memerlukan pertimbangan. Belum tentu orang-orang yang kita jadikan model observasi selalu melakukan hal yang positif dan juga belum tentu hal yang kita observasi dan pelajari bermanfaat bagi kita dan membawa dampak baik pada diri. Dalam teori Albert Bandura juga terdapat konsekuensi behavioral, dimana perilaku apa yang kita observasi dan pelajari akan memiliki konsekuensi yang berbeda pula.

TUGAS INDIVIDU

Jumat, 14 September 2012


Nama              : Shoffa malini
Nim                 : 091301069
Kasus Kognitif Sosial  Dalam Kehidupan Saya:
           Pada kehidupan sehari-hari yang saya lakukan menurut pembelajaran albert bandura yaitu ketika saya pertama kalinya melihat atau mengobservasi dari abang saya ketika menggunakan laptop untuk pertama kalinya dihadapan saya. Kemudian saya mengobservasi tingkah laku abang saya ketika menggunakan laptop dan melihat bagaimana cara abang saya mengetik dengan teknik  11 jari. Kemudian saya heran dengan cara abang saya mengetik dengan teknik 11 jari dikarenakan tidak seperti biasanya orang lain mengetik dengan 10 jari.
            Pada awalnya saya belajar mengetik di SMP dengan menggunakan teknik 10 jari seperti layaknya kebanyakan orang.  Akan tetapi karena saya sering melihat setiap hari abang saya dengan mengetik teknik 11 jari kemudian saya mencoba mengikutinya dengan mengetik teknik 11 jari, hingga pada akhirnya saya lama kelamaan terbiasa dengan mengetik teknik 11 jari yang dikarenakan observasi perilaku abang saya ketika mengetik dengan teknik 11 jari. Dan sampai saat ini saya mengetik dengan teknik 11 jari dan saya mampu mengetik lebih cepat dari abang saya dengan mengetik teknik 11 jari.

Pembahasan :
            Dalam teori kognitif sosial Albert Bandura menjelaskan belajar dalam latar belakang naturalistik, sehingga memberi banyak kesempatan bagi individu untuk mendapatkan keterampilan dan kemampuan yang kompleks melalui observasi perilaku model perilaku dan konsekuensi behavioral.
Berdasarkan dari kasus pengalaman yang saya alami ketika belajar mengetik dengan teknik 11 jari merupakan suatu hasil dari proses hasil observasi pada abang saya kemudian saya mencoba mengulangi perilaku tersebut dengan mencoba mengetik dengan 11 jari.
            Berdasarkan belajar imitatif secara umum sebagai asosiasi anatara tipe stimulus tertentu dan sebuah respons. Pembelajaran yang meniru dalam setting yang natural. Dengan adanya proses belajar yang membutuhkan pemprosesan kognitif dan keterampilan pengambilan keputusan untuk dapat memahami apa yang telah observasi dari abang saya. Kemudian membuahkan sebuah hasil belajar secara perilaku yang telah saya lakukan.
Dalam hal ini fungsi utama model ( abang saya) perilaku adalah menstramisikan informasi kepada pengamat menjadi petunjuk bagi perilaku kepada orang lain ( saya) dan menunjukkan pola perilaku yang baru. Dengan demikian proses pembelajaran yang saya lakukan dengan mengetik teknik 11 jari dari abang saya merupakan bagian dari teori kognitif sosial Albert Bandura.

PEMBAHASAN KELOMPOK TENTANG PSIKOLOGI BELAJAR ALBERT BANDURA

Senin, 10 September 2012


NAMA KELOMPOK  1:

ALBERT BANDURA

        Teori Albert Bandura memfokuskan diri pada prinsip belajar melalui observasi perilaku model dan konsekuensi behavioral pada lingkungan sekitar.  Teori utama dari Albert Bandura yaitu teori kognitif – sosial yang berkaitan dengan hakikat proses belajar dan hasil belajar.
            Teori albert bandura tentang proses belajar melalui observasi dan modeling di lingkungan sekitar, akan semakin menguatkan pada proses pemahaman langsung yang diterima individu melalui apa yang dilihat dan dipelajari dari lingkungannya. Secara logika manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mungkin terlepas dari manusia satu dengan manusia lainnya. Adanya interaksi dengan individu lain dan juga proses berhubungan dengan yang lainnya, akan menghasilkan proses pembelajaran dari hasil observasi dan modeling dengan individu lain.
            Melalui pengamatan dan modeling pada lingkungan, individu akan lebih mudah belajar pada apa yang mereka lihat dan amati. individu belajar meniru dan member respons pada apa yang mereka peroleh dari lingkungan mereka.  Sebagai contoh : bayi melakukan respons tertawa akibat dari melihat ibunya atau orang-orang disekitarnya tersenyum pada bayi. begitu juga dengan balita usia 4 tahun akan selalu meniru apa yang dilakukan oleh orang tua maupun orang lain disekitarnya, seperti cara makan, berpakaian dan lain-lain.
            Dengan demikian dari hasil diskusi kami bahwa lingkungan menjadi salah satu faktor utama untuk belajar dan dapat sebagai faktor membentuk kepribadian seseorang. manusia tidak akan pernah terlepas dari pengaruh lingkungan dan akan selalu ada proses belajar dan adaptasi yang dilakukan manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. 

Referensi : 
- Gredler, Margaret E. (2011). Learning and Instruction Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.