my name

Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

TUGAS INDIVIDU

Selasa, 13 November 2012


"Mengapa mahasiswa psikologi USU yang mengambil mata kuliah psikologi belajar TA 2012/2013 semester ganjil sebahagian besar tidak memberikan tanggapan di grup sehubungan dengan rencana melakukan observasi di lapangan?".

1.     Pembahasan Teori Gagne
Gagne mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus-menerus, bukan hanya disebabkan oleh pertumbuhan saja. Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatannya mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari sebelum ia mengalami situasi dengan setelah mengalami situasi tadi. Belajar dipengaruhi oleh faktor dalam diri dan faktor dari luar siswa di mana keduanya saling berinteraksi. Komponen-komponen dalam proses belajar menurut Gagne dapat digambarkan sebagai S  -  R. S adalah situasi yang memberi stimulus, R adalah respons atas stimulus itu, dan garis di antaranya adalah hubungan di antara stimulus dan respon yang terjadi dalam diri seseorang yang tidak dapat kita amati, yang berhubungan dengan sistem alat saraf di mana terjadi transformasi perangsang yang diterima melalui alat indra. Stimulus ini merupakan input yang berada di luar individu dan respon adalah outputnya, yang juga berada di luar individu sebagai hasil belajar yang dapat diamati.
Dari hal tersebut, maka yang menjadi stimulus dari proses belajar kami adalah postingan bu Dina terhadap observasi lapangan, kemudian yang menjadi responnya adalah tanggapan yang diberikan mahasiswa terhadap postingan yang diberikan Bu Dina di grup psikologi belajar tahun ajaran 2012/2013. Akan tetapi, dari postingan tersebut hanya beberapa mahasiswa yang memeberikan respon terhadap stimulus tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan stimulus yang diberikan bu Dina tidak sampai ke seluruh mahasiswa, sehingga hanya beberapa mahasiswa saja yang memberikan tanggapan terhadap postingan tersebut.
Pada proses belajar yang terjadi ada beberapa Kejadian-kejadian Instruksi dalam memberikan pengajaran Bu dina Selaku Dosen mata kuliah Belajar memberikan pengajaran melalui media online dengan cara mempostingkan rencana pengajaran apa yang akan dilakukan untuk selanjutnya. Dalam memberikan proses pengajaran menurut Gagne  mengajar terdiri dari sejumlah fase yaitu :
a)      Fase motivasi sebelum pelajaran dimulai bu Dina memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk belajar, dengan cara memberikan peluang untuk mengobservasi dilapangan  pada satu sekolah SMK yang proses belajar mengajarnya sudah menggunakan pendekatan e-learning web centric course.
b)       fase generalisasi  fase transfer informasi, pada situasi-situasi baru, agar lebih lebih   meningkatkan daya ingat, mahasiswa dapat diminta mengaplikasikan sesuatu dengan informasi baru tersebut. Dalam hal ini bu Dina mencoba mengaplikasikannya dengan cara menganalisis berdasarkan teori belajar.
c)      Fase penampilan adalah fase dimana mahasiswa harus memperlihatkan sesuatu penampilan yang Nampak setelah mempelajari sesuatu, seperti mempelajari maksud dari postingan yang bu Dina.
d)     Fase umpan balik, siswa harus diberikan umpan balik dari apa yang telah ditampilkan (reinforcement). Dalam hal ini mahasiswa diharapkan memeberikan umpan balik terhadap rencana pengajaran yang akan dilakukan. Akan tetapi dalam fase umpan balik ini, tidak sepenuhnya dilakukan oleh semua mahasiswa. Mungkin saja dalam proses ini terhambat ketika pada fase penampilan , dimana pada fase penampilan, mahasiswa tidak sepenuhnya memaha maksud dari rencana belajar yang akan dilakukan dilapangan.

Kondisi atau tipe pembelajaran menurut Gagne (1960:138) pada tanggapan yang diberikan sehubungan observaso dilapangan adalah Problem solving (memecahkan masalah). Memecahkan masalah merupakan suatu pekerjaan yang biasa yang dilakukan manusia.  Setiap hari dia melakukan problem solving bayak sekali. Untuk memecahkan masalah tersebut harus memiliki aturan-aturan atau pengetahuan dan pengalaman, melalui pengetahuan aturan-aturan inilah dia dapat melakukan keputusan untuk memecahkan suatu persoalan. Seseorang mahasiswa harus memiliki konsep-konsep, aturan-aturan dan memiliki “sets” untuk memecahkannya dan suatu strategi untuk memberikan arah kepada pemikirannya agar  ia produktif. Dengan demikian diharapkan setiap mahasiswa memeberikan tanggapan untuk memecahkan masalah bagaimana system observasi dilapangan yang nantinya akan dijalani.

            Gagne juga memberikan penjelasan tentang peran media dalam pembelajaran. Dalam hal ini media seperti komputer atau laptop dan jaringan internet yang terhubung. Media yang kami gunakan sebagai bahan pembelajaran adalah grup facebook Psikologi Belajar, dimana dalam grup ini kami membahas tentang rancangan pembelajaran yang akkan dilaksanakan dilapangan. Akan tetapi Gangne menyatakan cara ini kurang efektif karena media tersebut mengabaikan faktor-faktor seperti karekteristik pemelajar dan variabel tugas yang dapat mempengaruhi efektifitas sistem penyampaian tertentu. Dalam hal ini bisa saja beberapa mahasiswa merupakan karekter pemelajar kurang memahami maksud yang disampaikan dari media tersebut, hal ini bisa saja terjadi ambiguitas terhadap postingan yang disampaikan sehingga ada beberapa mahasiswa kebingungan memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan dosen melalui media. Dalam hal ini ada baiknya/ lebih efisien informasi yang disampaikan secara langsung didepan kelas sehingga mempermudah dalam proses tanya jawab nantinya, tanpa harus menunggu beberapa waktu untuk menunggu jawaban.
Pembahasan teori Piaget
Jean Piaget menyebut bahwa struktur kognitif disebut dengan skemata atau struktur, yaitu kumpulan dari skema-skema. Dengan adanya skemata tersebut  mahasiswa dapat mengikat, memahami, dan memberikan respon terhadap stimulus  yang diberikan dosen berupa postingan terhadap rencana pembelajaran melalui observasi dilapangan. Skemata ini berkembang secara kronologis, sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya. Dengan demikian mahasiswa yang lebih dewasa memiliki struktur kognitif yang lebih lengkap dan mampu menanggapi dan memberikan respon terhadap stimulus yang diberikan. Akan tetapi dalam permasalahan ini terdapat kesalahan dalam memahami stimulus yang diberikan dan tidak terbentuknya suatu skema kognitif atau stimulus yang diberikan kurang dipahami dalam struktur kognitif sehingga stimulus yang diberikan tidak direspon sepenuhnya oleh mahasiswa.
Menurut Piaget, pengalaman pendidikan harus dibangun di seputar struktur kognitif pembelajar. Dalam hal ini dosen berupaya memberikan rancangan terhadap pembelajaran yang akan dilakukan dilapangan. Di satu sisi, materi pendidikan yang tidak bisa diasimilasikan ke struktur kognitif dari mahasiswa tidak akan bermakna bagi mahasiswa tersebut. Jika di sisi lain, materi bisa diasimilasi secara komplet, tidak akan ada proses belajar yang terjadi. Bagian yang sudah diketahui akan diasimilasi, dan bagian yang belum diketahui akan menimbulkan modifikasi dalam struktu kognitif. Modifikasi ini disebut akomodasi, yang dapat disamakan dengan belajar. Dalam hal ini mahasiswa/I yang mengikuti mata kuliah psikologi belajar mengalami hambatan dan belum mampu berfikir dan membuat keputusan atas permasalahan yang ada, mereka belum memaksimalkan kemampuan berfikir mereka untuk mengambil sebuah keputusan dan menyelesaikan permasalahan.  karena keterbatasan dalam memberi komentar dan membuat keputusan maka para mahasiswa juga belum dapat memberi tanggapan terhadap stimulus yang diberikan . Seharusnya para mahasiswa sudah sampai pada tahap operasional formal dimana individu sudah mampu mendeduksi berbagai kemungkinan dan secara sistematis mengesampingkannya.  namun nyatanya mereka belum semaksimal mungkin penggunaan proses berpirkir tersebut.
Piaget mendukung hubungan tatap muka (satu-satu) antara guru dan murid dalam pembelajaran. Dengan alasan seseorang harus menentukan jenis struktur kognitif apa yang tersedia bagi individu dan pelan-pelan mengubah struktur ini sedikit demi sedikit. Dengan demikian untuk menyampaikan suatu informasi terhadap rencana pembelajaran yang akan dilakukan dibutuhkan adanya hubungan tatap muka utuk dapat saling memahami sehingga dapat mengubah struktur kognitif terhadap stimulus yang diberikan.
3. Pembahasan Teori Bandura
Teori pembelajaran sosial menganggap manusia sebagai makhluk yang aktif, berupaya membuat pilihan dan menggunakan proses-proses perkembangan untuk menyimpulkan peristiwa serta berkomunikasi dengan orang lain. Perilaku manusia tidak ditentukan oleh pengaruh lingkungan dan sejarah perkembangan seseorang atau bertindak pasif terhadap pengaruh lingkungan. Dalam banyak hal, manusia adalah selektif dan bukan entiti yang pasif, yang boleh dipengaruhi oleh keadaan lingkungan mereka
Dalam hal ini mahasiswa diminta untuk berperan  aktif  dalam memberikan tanggapan terhadap informasi  yang telah disampaikan oleh dosen tentang rencana pembelajaran observasi dilapangan. Akan tetapi dalam hal ini mahasiswa tidak dapat bertindak aktif dalam memberikan tanggapan dikarenakan adanya pengaruh lingkungan. Dimana dalam keadaan ini mahasiswa tidak mampu untuk memberikan tanggapan terhadap informasi yang disampaikan dosen psikologi belajar karena adanya pengaruh lingkungan yang menyebabkan mahasiswa tersebut tidak sempat memberikan tanggapan terhadap informasi yang disampaikan. dimana ketika bu Dina memeberikan postingan pada saat ujian tengah semester, sehingga mahasiswa/i mata kuliah psikologi belajar tidak sempat memberikan postingan terhadap perencanaan kegiatan belajar lapangan dikarenakan mahasiswa lebih fokus terhadap mata kuliah yang diujiankan di tengah semester. Selain dari peran lingkungan bandura juga menjelaskan tentang modeling atau imitating dengan cara mengobservasi dari tingkah laku model atau dimana individu melakukan perilaku berdasarkan apa yang dilihatnya dari lingkungan sekitarnya. Dalam kasus ini mahasiswa tidak menanggapi rencana observasi karena mereka belajar dari lingkungan sosialnya, dimana ia melakukan imitating dan modeling dari teman-teman lain yang tidak menanggapi hal tersebut.
          Bandura juga menjelaskan pada proses internal pemelajar yaitu kemampuan pemelajar untuk mengkodekan dan menyimpan pengalaman ke dalam  bentuk simbolik dan untuk mempresentasikan konsekuensi pikiran dalam perubahan perilaku. Bandura menjelaskan proses yang bertanggung jawab atas belajar dan kinerja yang terdiri dari empat komponen yaitu atensi, retensi, produksi motorik dan proses motivasi.
          Dari proses tersebut dapat dijelaskan bahwa yang menjadi proses dari belajar mahasisa adalah :
      
-  Atensi dari mahasiwa adalah postingan di grup facebook psikilogi belajar tentang rencana pembelajaran observasi dilapangan.
-    Retensi dari mahasiswa mengkodekan maksud dari informasi yang disampaikan
-   Produksi motorik dari mahasiswa adalah bagaimana informasi yang disampaikan dapat ditanggapin kemudian bagaimana melaksanakan dari informasi tersebut. 
-  Motivasi dari mahasiswa tersebut adalah sejauh mana informasi yang disampaikan dapat berpengaruh terhadap penguatan dari mahasiswa. Dari hal dapat terlihat bahwa mahasiswa mata kuliah psikologi belajar tidak mendapatkan penguatan dari informasi yang disampaikan sehingga tidak di tanggapi sepenuhnya terhadap informasi yang disampaikan.