TABEL 1.2
FUNGSI UMUM TEORI
BELAJAR
FUNGSI
|
CONTOH
|
Sebagai kerangka riset
|
Pengalaman saya ketika laptop saya pertama
kalinya bervirus dan harus instal ulang, jika laptop saya instal ulang data
yand di laptop saya akan terformat dan saya berusaha mencari jalan keluarnya
bagaimana data dilaptop saya tidak terhapus. Kemudian saya mencoba install
ulang laptop saya sendiri meskipun konsekuensinya data di laptop saya hilang,
dan ini merupakan pertama kalinya saya mencoba-coba nginstal ualang laptop. Akan
tetapi ketika saya coba ternyata data di laptop saya tidak perlu instal ulang
dan hanya butuh mengganti anti virus saja. Dari proses pembelajaran ini saya
mendapatkan Reinforcement positif dari diri sendiri yang merupakan proses
dari hasil belajar saya.
|
Memberikan kerangka organisasi
untuk item-item informasi
|
Pengalaman ini langsung dialamai teman saya
ketika teman saya Rara (nama Samaran) mendapatkan nilai B dimata kuliah
Kepribadian II dan Riri(nama samaran) mendapatkan nilai C di kepribadian II.
Teman saya Rara sangat kecewa degan nilai B padahal dia berharap mendapat
nilai A akan tetapi tidak sesuai yang diharapkan. Sedangkan teman saya Riri
sangat bersyukur menadapatkan nilai C karena bersyukur tidak harus ngulang di
mata kuliah kepribadian II.
|
Mengidentifikasi sifat dari
peristiwa yang kompleks
|
Pengalaman adik sepupu saya ketika berumur 5
tahun saya membawanya ke kedai dan menyuruhnya untuk memilih bawaan
belanja mie hun 1 kg atau kacang tanah
1kg . Karena adik sepupu saya melihat mie hun plastik besar dan berpikir
kayaknya lebih berat dibanding palstik kacang tanah yang kecil. Kemudian dia
memilih membawa kacang tanah 1kg yang lebih berat dari mie hun 1kg.
Sesampainya dirumah adik sepupu saya
menyadari bahwa barang bawaan
yang kami beli tadi adalah sama. Bedanya ukuran plastiknya yang berbeda.
Kemudian saya menjelaskan kenapa berbeda ukuran tapi sama berat.
|
Mereorganisasi pengalaman
sebelumnya
|
Pada kehidupan sehari-hari yang
saya lakukan menurut pembelajaran
Albert Bandura yaitu ketika
saya pertama kalinya melihat atau mengobservasi dari abang saya ketika
menggunakan laptop untuk pertama kalinya dihadapan saya. Kemudian saya
mengobservasi tingkah laku abang saya ketika menggunakan laptop dan melihat
bagaimana cara abang saya mengetik dengan teknik 11 jari. Kemudian saya heran dengan cara
abang saya mengetik dengan teknik 11 jari dikarenakan tidak seperti biasanya
orang lain mengetik dengan 10 jari. Sehingga pada akhirnya saya lama kelamaan
terbiasa dengan mengetik teknik 11 jari yang dikarenakan observasi perilaku
abang saya ketika mengetik dengan teknik 11 jari. Dan sampai saat ini saya
mengetik dengan teknik 11 jari dan saya mampu mengetik lebih cepat dari abang
saya dengan mengetik teknik 11 jari.
|
Bertindak sebagai penjelasan
kerja dari peristiwa
|
Setiap saya datang kerumah Ma uo saya selalu
diajak makan bakso Granat didekat rumahnya, sehingga setiap kali saya datang
kerumah Ma Uo saya sangat senang karena daiajak makan Bakso Granat. Meskipun
terkadang setiap saya kesana terkadang warung baksonya tutup tapi saya tetap
senang kerumah Ma uo saya.
|
Perspektif Psikologis tentang
Faktor-Faktor Utama dalam Belajar
Berdasarkan Perspektif Behavioris
Fungsi umum teori belajar sebagai kerangka riset dapat
menjelaskan mengenai hukum belajar Menurut Thorndike
belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa
yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori
“connectionism”. Prinsip pertama teori koneksionisme adalah belajar suatu
kegiatan membentuk asosiasi(connection) antara kesan panca indera dengan
kecenderungan bertindak. Prinsip pertama teori koneksionisme adalah belajar
suatu kegiatan membentuk asosiasi (connection) antara kesan panca indera dengan
kecenderungan bertindak.Dimana dari contoh yang diberikan dapat diketahui perilaku
mana saja yang harus dilakukan dan tidak dilakukan ketika diberikan konsekuensi
dari perilaku tersebut. Dari perspektif ini juga dapat dijelaskan berdasarkan
teori berpenguat Skinner, dimana untuk mengetahui konsekuensi dari perilaku
dapat diberikan penguatan (reinforcement) atau hukuman (punishment).
Berdasarkan Perspektif Kognitif
Fungsi umum teori belajar untuk memberikan kerangka
organisasi pada item-item informasi dapat dijelaskan melalui teori atribusi Weiner
yang menjelaskan mengapa satu siswa kecewa dengan nilai B dan siswa lain senang
dengan nilai C. Menurut
Weiner (Weiner, 1980, 1992) attribution theory is probably the most influential
contemporary theory with implications for academic motivation. Artinya Atribusi
adalah teori kontemporer yang paling berpengaruh dengan implikasi untuk
motivasi akademik. Hal ini dapat diartikan bahwa teori ini mencakup modifikasi
perilaku dalam arti bahwa ia menekankan gagasan bahwa peserta didik sangat
termotivasi dengan hasil yang menyenangkan untuk dapat merasa baik tentang diri
mereka sendiri.
Berdasarkan Perspektif Interaksionis
Fungsi umum teori belajar untuk mereorganisasi pengalaman
sebelumnya dapat dijelaskan melalui teori Bandura yaitu imitasi terhadap
pengalaman sebelumnya. Perspektif Interaksionis memusatkan
perhatiannya pada proses interaksi yang mempengaruhi perilaku sosial kita. Melalui
pengamatan dan modeling pada lingkungan, individu akan lebih mudah belajar pada
apa yang mereka lihat dan amati. individu belajar meniru dan member respons
pada apa yang mereka peroleh dari lingkungan mereka.
Berdasarkan Teori Perkembangan
Interaksionis
Fungsi umum teori belajar mengidentifikasi sifat dari
peristiwa yang kompleks dapat dijelaskan melalui teori perkembangan kognitif
Piaget yang menerangkan eksplanasi kontradiktif anak-anak terhadap
kejadian-kejadian. Piaget membangun teorinya
berdasarkan pada konsep Skema yaitu, stuktur mental atau kognitif yang
menyebabkan seseorang secara intelektual beradaptasi dan mengoordinasikan
lingkungan sekitarnya. Skema pada prinsipnya tidak statis melainkan selalu
mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan kognitif manusia. Dari contoh di atas, perkembangan
kognitif adik sepupu saya ketika bisa membedakan berat yang sama dengan bentuk
ya ng berbeda.