my name

Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

tugas pertama

Rabu, 17 Februari 2010

DAMPAK DARI TELEVISI

kini dalam kehidupan sehari-hari kita tak terlepas dengan adanya kehadiran televisi.dengan berbagai stasiun televisi yang berlomba-lomba untuk menacari ketenaran mereka di masyarakat luas,akan tetapi pada kenyataanya memiliki dampak yang begitu nyata bagi pergaulan kehidupan sehari-hari.Hadirnya beberapa stasiun televisi di Indonesia patut dirayakan sebagai sebuah prestasi. Apalagi jika mengingat  kontribusi yang telah mereka berikan dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Booming TV swasta diakui setelah mencerahkan dan mencerdaskan masyarakat melalui sajian informasi yang disampaikan secara tajam, ob efektif dan akurat.Pendek kata, publik telah berhutang jasa kepada media televisi yang telah membantu anggota masyarakat dalam memahami berbagai persoalan aktual di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan lain-lain. Media televisi juga setelah memperluas wawasan publik dengan sajian acara dialog, debat, talk show, diskusi dan berbagai acara formatif-edukatif lain.
Kehadiran stasiun baru dalam pertelevisian nasional mau tidak mau semakin mempertajam tingkat persaingan d dalam bisnis di bidang ini. Sebagai konsekuensinya, para awak televisi harus memilih strategi tepat dalam mengolah segmen pemirsa. Upaya merebut hati penonton ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan rating sekaligus menaikkan iklan yang masuk.

     - pengalaman pribadi

seperti pengalaman pribadi saya yang saya rasakan secara langsung bahwa dengan kehadirannya televisi dan siaran-siaran yang tidak mendukung sepertin adanya sandiwara misalnya berupa sinetron.ketika waktu itu saya duduk di bangku smp saya mempunyai teman yang perubahan sikapnya sangat drastis karena akibat sering menonton televisi dengan adanya siaran yang diperuntukkan untuk remaja dengan adanya bahasa gaul dan mode pakaian artis dan tata cara bergaya artis yang berperan di dalam stasiun televisi.hal ini membuat temand smp saya sangat berubah drastis yang dulunya teman saya itu dikenal sebagai murid yang teladan dan sopan dalam berpakaian,akan tetapi hari berganti hari tingkah dan gaya penampilannya berubah drastis hingga 180 drajat.ketika saya dan teman saya smp duduk satu meja ,awalnya saya merasa nyaman duduk dengannya karena komunikasi kami berjalan dengan lancar,akan tetapi saya melihatnya dari hari ke hari tingkah lakunya semakin aneh dari gaya bahasa yang biasa digunakan dengan tutur kata yang sopan kan tetapi akibat pengaruh keseringan menonton televisi membuat gaya bahasa yang digunakannya semakin aneh dan tidak sewajarnya di ucapkan dalam pergaulan,bukan hanya karena gaya bahasanya saja yang berubah drastis akan tetapi gaya pakaiannya juga berubah yang biasanya dia mengenakan pakaian yang sopan dan tertutup akan tetapi telah terkontaminasi dengan gaya yang sering diperlihatkan didalam stasiun televisi seperti gaya pakaian yang serba ketat dan ngepas dibadan,hal itu terjadi pada teman smp saya,pakaian seragam yang biasanya digunakan dengan rapi dan sopan,,kini berubah menjadi pakaian yang kelihatan seperti tidak mengenakan seragam karena gaya pakaiannya tidak mencerminkan seorang pelajar dengan gaya pakaian yang biasa dikenkan orang ke mall atau bahkan lebih parah.semenjak perubahan tampilan dan sikap teman saya  merasa asing melihat perubahan pada dirinya,semenjak itu oarang tua saya melarang saya berteman terlalu dekat dengannya karena takut terpengaruh yang buruk bahkan bisa terjerumus dalam pergaulan bebas.
dengan melihat kondisi tersebut maka aturan dalam keluarga kami dilarang menonton televisi lebih dari 4 jam perharinya,dikarena takut akan terpengaruh sikap yang ditampilkan para artis yang ditayangkan pada stasiun televisi.akan tetapi dengan keterbatasan menonton televisi tersebut bukan berati saya menjadi tidak tahu akan perkembangan dunia luar,oleh karena itu kesempatan saya ketika menonton televisi saya pergunakan waktunya untuk menonton acara televisi yang mendidik.agar tidak berdampak negatif pada diri saya.
- hasil penelitian  & teori
       Dengan kehadiranya televisi dimasyarakat dalam hal ini iklim kompetisi tersebut, ternyata beberapa televisi memilih jalan pintas antara lain dengan mengeksploitasi dunia anak-anak dan remaja secara berlebihan. Orang tua pun dianggap turut andil dalam masalah ini, akibat kelalaian orang tua dalam mengawasi konsumsi tayangan untuk anak, sehingga mengakibatkan banyaknya anak yang menonton film ataupun tayangan yang tidak seharusnya untuk disaksikan oleh anak, seperti misalnya berita kriminal maupun kartun-kartun yang menagandung unsur kekerasan dan vulgar. Hal tersebut jelas memberikan dampak yang buruk terhadap psikoklogis anak yang menonton tayangan tersebut.
¡ Waktu anak-anak menonton TV
- 68 jam seminggu,
- Acara anak-anak hanya 32 jam,
- 36 jam sisanya tayangan orang dewasa.
¡ Survey membuktikan
- 70 % anak-anak mengobrolkan acara TV
- 40 % diantaranya tayangan orang dewasa yang berisi kekerasan, intrik rumah tangga dan pelecehan seksual.
Hasil penelitian APA
Tayangan bermutu akan mempengaruhi seseorang berperilaku baik,
Tayangan kurang bermutu akan mempengaruhi seseorang berperilaku buruk,
Hampir semua perilaku buruk yang dilakukan merupakan hasil belajar melalui media semenjak anak-anak.
Kajian teori
o Teori Belajar Thorndike:
o Kesiapan individu mengalami perubahan akan menimbulkan kepuasan.
o Perbuatan yang sering diulang akan mudah diingat.
o Tindakan yang menghasilkan kesenangan akan mudah diingat.
PENGARUH BURUK TV
- Imitasi; meniru contoh dari orang lain.
- Identifikasi; menyamakan diri mereka dengan orang yang diidolakan.
- Runtuhnya rem pengaman dari keluarga, agama, adat, guru.
- Stimulasi untuk melakukan suatu perbuatan.
- Khatarsis; luapan emosi yang tidak tertahankan lagi.

       Dengan adanya dampak yang buruk dari televisi maka diharapkan para orang tua dapat mengawasi dan mendidik anaknya agar mengurangi dampak buruk tersebut.


Sumber Referensi:
  • Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008
  • Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. 2008


0 komentar: