PERENCANAAN PARTISIPATIF PENDIDIKAN PADA ORANG DEWASA
Pada perencanaaan pendidikan bagi orang dewasa dapat digunakan pendekatan perencanaan pendidikan luar sekolah atau pendidikan masyarakat.Perencanaan pendidikan tidak akan lengkap jika tidak disertai dengan rancangan pembelajaran.Perencanaan pendidikan dan rancangan pembelajaran diperlukan agar proses pendidikan dan pembelajaran orang dewasa dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa.
Pada perkembangan pendidikan orang dewasa saat ini lebih banyak meggunakan metode Parisipatif ,dimana semua pihak yang terkait dalam pendidikan dilibatkan dalam proses pendidikan mulai dari perencanaan,pelaksanaan,dan evaluasinya.
1. Prinsip Perencanaan partisipatif
Pada dasarnya prinsip perencanaan partisipatif ada 5 yaitu :
a. Hubungan dengan masyarakat
Dalam kehidupan sehari-hari kita tak terlepas dari hubungan masyarakat,oleh karena itu antara lembaga pendidikan dan masyarakat perlu ada hubungan yang harmonis,saling kerjasama,saling memberi,dan saling menerima.Dengan demikian maka akan terjalin suatu hubungan yang ideal.
b. Partisipan
Dalam perencanaan pendidikan setiap pihak yang layak diikut sertakan dalam perencanaan pendidikan harus memenuhi syarat yaitu :
- Tertarik akan masalah pendidikan
- Bersedia dan mau belajar dari ahli perencanaan pendidikan
- Memiliki kemampuan intelektual
- Paham akan masalah pendidikan
- Dapat bekerja secara efektif
c. Teknik Kerja Kelompok
adapun teknik kerja yang di anjurkan yaitu :
- Pertemuan kelompok
- Proses kelompok nominal
- Teknik delphi
d. Ramalan dan Pembuatan Program
Ramalan (Focasting) memiliki makna yaitu :
- Ramalan yang terbatas : ramalan yang akan terjadi di organisasi pendidikan atau dalam masyarakat lingkungan pendidikan
- Ramalan yang lebih luas : perkiraan kegiatan atau program organisasinya sesuai dengan hasil ramalan terhadap lingkungannya.
e. Pengambilan Keputusan
dalam hal ini yang berhak mengambil keputusan adalah manager tertinggi, tim manajer atau pejabat lain yang ditunjuk.Dasar kekuatan Pengambilan keputusan ada lima yaitu :
- Paksaan : dilakukan apabila dalam keadaan darurat
- Hadiah : diberikan kepada seserang yang berprestasi
- Referensi : bawahan akan menyetujui pada keputusan yang berdasarkan referensi
- Peraturan/hukum: peraturan akan berjalan dengan lancar jika sah menurut
peraturan/hukum yang berlaku.
- Keahlian : suatu keputusan dilakukan oleh seorang ahli.
2. Prosedur Perencanaan Partisipatif
Prosedur perencanaan partisipatif menurut Pidarta (1988) yaitu :
a. Menentukan kebutuhan atas dasar antisipasi terhadap perubahan lingkungan.
b. Melakukan ramalan dan menentuka program ,tujuan,misi perencanaan prioritas.
c. Menspesifikasi tujuan
d. menentukan standar performansi
e. menentukan alat/metode/alternatif pemecahan
f.melakukan implementasi dan menilai
g. mengadakan Review
disamping itu,dalam penelitian Partisipatif terdapat pula proseduryang perlu dilakukan fasilitator yaitu :
- Identifikasi kebutuhan dan tingkat kebutuhan
- Idendifikasi faktor pendukung dan sumber daya lain
- Merumuskan suatu pelatihan
- Memilih dan menetapkan isi dan bahanyang relevan dengan permasalahan yang dihadapi dan tujuan pelatihan.
- Membangu hubungan logis dan engarah pada tujuan
- Merumuskan materi dan muatan dalam urutan yang logis
- Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu yang sesuai
- Memikirkan dan menyusun langkah-langkah yang tepat
- Memilih dan menggunakan beragam metode
- Menentukan waktu pelaksanaan
- Usahakan jangan sampai ada waktu yang tersia-siakan
- Persiapkan media belajar lainnya
- Menentukan tempat pelatihan dan tata ruangnya.
Referensi:
- Suprijanto,H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara
- Suprijanto,H. (2007). Pendidikan Orang Dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara